KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK
USIA DINI
1.
CIRI –
CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Pada umumnya
ciri-ciri perkembangan bayi dan anak kecil sifatnya individual dan kontekstual.
Bayi dapat mengalami dan menghayati secara langsung keadaan di sekitarnya
melalui indera mereka seperti melihat, mendengar, mengecap, mencium, dan
merasakan. Bayi yang berkembang secara normal akan secara aktif memfungsikan
inderanya untuk menangkap, merasakan, dan menghayati hal-hal yang ada di luar
dirinya secara langsung. Namun aktivitas bayi secara biologis, psikologis, dan
sosiologis berbeda dengan anak kecil, remaja atau orang dewasa. Seekor anak
itik baru tetas dari telur bias langsung berenang, tetapi bayi tidak mungkin
langsung berjalan.
Karena itu
ia memerlukan bantuan dari orang dewasa agar ia bisa tumbuh mengenal dan
memahami lingkunganya.
Agar pendidik dapat menanamkan dan
mengajarkan disiplin pada anak maka tentunya harus mengetahui dengan jelas
taraf perkembangan menurut usia anak dan beberapa prinsip dasar sehingga dapat
menbimbing anak tersebut. Ciri-ciri perkembangan anak adalah sebagai berikut
a. Masa Bayi
(0-2 tahun)
Masa bayi adalah fase pertumbuhan
dan perkembangan yang penting dalam sejarah kehidupan manusia. Periode ini juga
dianggap periode vital karena masa ini merupakan masa pembentukan awal anak
baik jasmani maupun mentalnya. Pada saat bayi lahir, kemampuan otak telah
terbentuk selama dalam kandungan sekitar 50% dan kemampuan itu terus bertambah
sampai dengan umur lima tahun. Pertumbuhan jasmani otak sangat bergantung kepada
kodisi kesehatan.
b. Anak kecil
(2-3 tahun)
Ciri perkembangan penting pada masa
anak kecil, ialah anak telah mencapai
kematangan dalam perkembangan motorik, seperti berjalan, belari,menggulingkan
badannya, menangkap, melempar, memukul, menendang; dan juga mencapai kematangan
dalam berbicara, maka anak mulai memasuki fase “membebaskan diri” dari dekapan
ibu dan lingkungan perlakuan sebagai bayi. Dengan kematangan yang dicapai anak
kecil mulai bereksplorasi dengan lingkungan fisik dan sosial.
3 c. Anak Pra
Sekolah & Taman Kanak-kanak (4-5 tahun)
Ciri perkembangan penting pada usia
4-5 tahun dari segi kemampuan motorik ialah anak telah mencapai kematangan
dalam berbagai fungsi motorik: kaki, tangan, kepala, dan badan. Perkembangan
kemampuan motorik ini diikuti dengan perkembangan intelektual dan
sosio-emosional anak.Bagi para guru dan pembimbing anak TK perlu memahami
mengenai orientasi dan strategi utama dalam pembelajaran. Imajinasi intelektual
dan keinginan anak untuk mencari tahu dan bereksplorasi terhadap lingkungan
adalah ciri utama aktivitas anak pada usia 4-5 tahun.Anak usia dini adalah :
anak yang berada pada rentang 0-6 tahun yang tercakup dalam program pendidikan
di Taman Penitipan Anak, PAUD dan TK .
Karakterisitik anak usia dini itu
seperti :
1.
Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2.
Merupakan ribadi yang unik
3.
Suka berfantasi dan berimajinasi
4.
Masa paling potensial untuk belajar
5.
Menunjukkan sikap egosentris
6.
Memiliki rentang daya ak,omodasi yang pendek
7.
Bagian dari makhluk sosial
d. Anak usia
awal sekolah (6-8 tahun)
Usia awal sekolah sekitar 6-8 tahun,
dimana anak duduk di kelas 1,2 dan 3 SD menunjukan beberapa ciri perkembangan
penting. Pada kelas-kelas awal SD aspek perkembangan yang menonjol berkenaan
dengan harapan-harapan sosial anak memasuki sekolah. Perkembangan intelektual
anak pada usia ini beralih dari intelegensi sensori motor ke intelegensi
konseptual.
2.
KEMAMPUAN
DASAR ANAK USIA DINI
a)
Kemampuan Kognitif Anak
Sesuai KBK-TK disebutkan bahwa pengembangan kemampuan
kognitif anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak
agar dapat mengolah perolehan belajarnya. Menurut PIAGET menjelaskan bahwa
kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya sudah dirintis sejak
kecil. Contohnya anak sudah dapat membedakan warna, binatang, beberapa benda
hidup dan benda mati. Anak usia TK sudah bisa berhitung, mulai dari mengenal
angka, mengukur, menghitung benda. Perkembangan kognisi anak menurut Piaget
terletak pada tahap praoperasional. Pada tahap ini pemikiran anak masih
didominasi oleh hal-hal yg berkaitan dengan aktifitas fisik dan pengamatan
sendiri.
b)
Kemampuan Sosial – Emosional Anak
Pengembangan ini bertujuan agar anak merasa percaya
diri, mampu bersosialisasidengan orang lain, menahan emosinya jika berada dalam
suatu keadaan sesuai dengan kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
Pengembangan sosial anak dapat dikembangkan dengan mengajak anak untuk mengenal
diri dan lingkungannya. Interaksi dengan keluarga sendiri dan orang lain juga
akan menbantu anak membangun konsep dirinya. Dengan bermain anak dapat
mengembangkan kemampuan sosialnya, misalnya dengan bermain peran prilaku.
Dengan belajar beberapa peran tersebut, anak dapat belajar mengenai baik atau
buruk, boleh atau tidak dilakukan.
c)
Kemampuan Nilai Moral Agama Anak
Sesuai dengan KBK TK pengembangan kemampuan mengenal
nilai dan moral agama bertujuan agar anak dapat mengenal penerapan tatacara
beribadah atau berdoa sesuai agamanya, dan membiasakan mereka untuk hidup
sesuai aturan agama, tentunya sesuai dengan tingkat pemahaman anak TK.
d)
Kemampuan Fisik Motorik Anak
Hafidin, dkk menguraikan bahwa untuk pengembangan
kemampuan motorik kasar anak , guru terencana dapat mengajak anak untuk
melakukan gerakan dan permainan serta keghiatan yang membantu meningkatkan
perkembangan keterampilan. Kegiatan ini dapat diiringi musik atau irama.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah melompat, memanjat, melalui rintangan,
berguling. Kegiatan permainan sebaiknya melibatkan seluruh kelompok anak dan
membuat anak-anak bergerak.
e)
Kemampuan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak TK masih jauh dari semprna.
Namun demikian potensinya bisa dirangsang lewat komunikasi yang aktif dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kemampuan bahasa anak TK dapat
ditumbuhkan dengan membacakan cerita, berita atau surat untuknya atau bermain
tebak-tebakkan kata, mendongeng dengan alat peraga atau membuat pertanyaan –
pertanyaan yang harus dijawab anak. Keterampilan berbahasa anak harus diasah
sejak dini, anak dapat diarahkan untuk belajar menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara.
f)
Kemampuan Seni Anak
Kemampuan
kemampuan seni bertujuan agar anak dapat menciptakan sesuatu berdasarkan hasil
imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan menghargai hasil seni.Aktivitas seni
unyuk anak TK yang lain adalah kegiatan bermain musik, kegiatan bernyanyi, dan
kegiatan menari. Bermain musik juga dapat meningkatkan koordinasi mata tangan
dan keterampilan motorik anak
3.
KECERDASAN
JAMAK
a.
Kecerdasan Linguistik
Adalah keberdasan dalam memperoleh kata atau kemampuan
menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tulisan. Anak – anak yang
versad dalam bidang ini akan senang bercerita, membaca dan atau menulis cerita
atau puisi. Sebenarnya kecerdasan ini dapat meliputi empat keterampilan yaitu
menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Namun tak semua anak yang cerdas
dalam kecerdasan linguistik ini menguasai keempat keterampilan tersebut.
b.
Kecerdasan Logika Matematik
Adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika.
Kecerdasan ini melibatkan keterampilan mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika atau akal sehat.
Anak anak yang cerdas di bidang ini akan senang bertanya dajn ingin tahu segala
hal yang berkaitan dengan peristiwa alam. Mereka juga senang berhitung dan
mengerjakan hal hal yang berkaitan dengan angka-angka.
c.
Kecerdasan Fisik (Kinestetik-Jasmani)
Adalah anak – anak yang sering tak dapat diam saat
sedang duduk, makan, dan biasanya anak yang cerdas dibidang ini adalah anak
yang sering dan senang bermain diluar. Mereka senang melompat, berlari, membuat
sesuatu misalnya melukis. Beberapa anak yang cerdas di bidang ini menjadi atlet
atau penari atau aktor yang baik. Anak – anak yang butuh dibidang ini butuh
kesempatan untuk belajar dengan bergerak ayau meragakan sesuatu.
d.
Kecerdasan Visual Spasial
Anak – anak pada usia ini suka membangun dengan balok
– balokLego atau melamun untuk menghasilkan sesuatu, seperti mesin atau bentuk
bangunan yang indah. Anak yang memiliki kecerdasan visual adalah seorang anak
yang memiliki kemampuan untuk memvisualkan gambar di dalam fikirannya atau
seorang anak dapat memecahkan suatu masalah atau menemukan suatu jawaban dengan
memvisualkan suatu gambar.
e.
Kecerdasan Intrapersonal
Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal mempunyai
kemampuan untuk berfikir secara reflektif, mengacu pada kesadaran reflektif
menangani perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. Anak yang cerdas dibidang
ini sangat memahami dirinya sendiri, apa kelemahan dan kekurangannya dan sangat
percaya diri.
f.
Kecerdasan Interprasional (Antarpribadi)
Adalah kemampuan berfikir lewat berkomunikasi dengan
orang lain. Anak – anak yang berbakat dibidang ini dapat memahami orang lain.
Oleh sebab itu, anak yang cerdas dibidang ini dapat menjadi pemimpin
teman-temanya karena ia dapat mengorganisir, dan pandai berkomunikasi dengan
orang lain. Cara belajar terbaik anak – anak yang cerdas di bidang ini adalah
dengan berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Secara umum kecerdasan
ini menganggu pada keterampilan manusia, seperti keterampilan membaca,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
g.
Kecerdasan Musikal
Anak yang cerdas dibidang musikal senang bernyanyi,
bersenandung , atau bersuil seorang diri. Jika mendengar suara musik anak akan
menggerak-gerakkan tubuhnya mengikuti irama dan ikut bernyanyi. Ada pula anak
yang cerdas dibidang ini dengan cara menunjukkan rasa apresiasi yang baik pada
musik.
h.
Kecerdasan Naturalis
Adalah anak yang mempunyai keahlian mengenali dan
mengkategorikan spesies flora atau fauna serta kepekaan terhadap fenomena alam.
Anak – anak dekat bakat ini dapat menjadi seorang pencinta alam. Mereka lebih
suka berada di alam terbuka, mengumpulkan flora, fauna atau batu-batuan.
i.
Kecerdasan Eksistensialis
Adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan diri
dalam hubungan dengan jangkauan kosmos terjauh, yang tak terhingga besar atau
kecilnya, misalnya memahami makna hidup dan cinta pada manusia.
Sumber :
1. Aisyah Siti. 2007. Modul
Pembelajaran Terpadu. Jakarta:
Universitas Terbuka
2. Ali Nugraha dan Neny Ratnawati. 2003. Kiat Merangsang Kecerdasan Anak.
Jakarta:
Puspa Swara
3. Ronis Diane. 2011. Asesmen
Sesuai Cara Kerja Otak. Jakarta : Indeks
4. Suryana Dadan. 2013. Pendidikan anak usia dini. Padang : unp press