PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
11.
PENGERTIAN
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan
diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya
yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris
istilah lingkungan ini cukup beragam, diantaranya circle, area, surroundings,
sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan
dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau
sekeliling.
Dalam literature lain disebutkan bahwa lingkunga itu
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan ini terdiri dari unsur – unsur biotik (makhluk hidup), abiotik
( benda mati), dan budaya manusia.
Jadi, lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau
ruangan yang terdiri dari makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan
manusia untuk belajar sehingga tercipta budaya manusia.
22.
NILAI
– NILAI SUMBER BELAJAR
Lingkungan yang ada di sekitar anak
merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini.
a. Lingkungan menyediakan berbagai hal
yang dapat dipelajari anak, Sumber belajar lingkungan akan semakin memperkaya
wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat
dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami
secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk
berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.
b. Penggunaan lingkungan memungkinkan
terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning),
sebab anak dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan
memenuhi prinsip kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip
pendidikan anak usia dini.
c. Penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan
yang ada di lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan
bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini, sehingga setelah mereka dewasa
kesadaran tersebut bisa tetap terpelihara.
d. Penggunaan lingkungan dapat menarik
bagi anak. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab
lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan
dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber
daya manusia di masa mendatang.
e. Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan
aktivitas belajar anak (learning activities) yang lebih meningkat.
Penggunaan cara atau metode yang bervariasi ini merupakan tuntutan dan
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pendidikan untuk anak usia dini.
Memanfaatkan lingkungan sekitar
dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan
dalam kegiatan belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas
namun juga di luar ruangan kelas,dalam hal ini lingkungan sebagai sumber
belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan
sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Berikut adalah
penjelasan mengenai pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak :
1)
Perkembangan Fisik
Lingkungan sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan
fisik anak, untuk mengembangkan otot-ototnya. Dengan pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber beajarnya, anak-anak menjadi tahu bagaimana tubuh mereka bekerja
dan merasakan bagaimana rasanya pada saat mereka memanjat pohon tertentu,
berayun-ayun, merangkak melalui sebuah terowongan atau berguling di dedaunan.
2) Perkembangan aspek
keterampilan sosial
Lingkungan secara alami mendorong anak untuk berinteraksi dengan
anak-anak yang lain bahkan dengan orang-orang dewasa. Anak-anak dapat membangun
kterampilan sosialnya ketika mereka membuat perjanjian dengan teman-temannya
untuk bergantian dalam menggunakan alat-alat tertentu pada saat mereka
memainkan objek-objek yang ada di lingkungan tertentu. Melalui kegiatan sepeti
ini anak berteman dan saling menikmati suasana yang santai dan menyenangkan.
3)
Perkembangan aspek keterampilan
sosial
Lingkungan secara alami mendorong
anak untuk berinteraksi dengan anak-anak yang lain bahkan dengan orang-orang
dewasa. Anak-anak dapat membangun keterampilan sosialnya ketika mereka membuat
perjanjian dengan teman-temannya untuk bergantian dalam menggunakan alat-alat
tertentu pada saat mereka memainkan objek-objek yang ada di lingkungan
tertentu. Melalui kegiatan sepeti ini anak berteman dan saling menikmati
suasana yang santai dan menyenangkan.
4)
Perkembangan aspek emosi
Lingkungan pada umumnya memberikan
tantangan untuk dilalui oleh anak-anak. Pemanfaatannya akan memungkinkan anak
untuk mengembangkan rasa percaya diri yang positif. Misalnya bila anak diajak
ke sebuah taman yang terdapat beberapa pohon yang memungkinkan untuk mereka
panjat. Dengan memanjat pohon tersebut anak mengembangkan aspek keberaniannya
sebagai bagian dari pengembangan aspek emosinya. Rasa percaya diri yang
dimiliki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan orang lain dikembangkan melalui
pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan sendiri menyediakan fasilitas bagi anak
untuk mendapatkan pengalaman hidup yang nyata.
5)
Perkembangan intelektual
Memanfaatkan lingkungan pada
dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna
yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata
apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang
ada pada lingkungan sekitar.
Guru juga harus memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengembangkan pembelajaran anak
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Adapun sumber belajar
itu antara lain :
v Mengamati apa yang menarik bagi anak
,
Manfaat yang bisa diambil dari
kegiatan ini adalah anak dapat mengmbangkan kemampuan intelektualnya dengan
mengetahui berbagai benda yang diamatinya. Selain itu juga anak akan dapat
mengembangkan keterampilan sosialnya yaitu dengan mengembangkan kemampuannya
dengan berinteraksi dengan orang dewasa dalam hal ini guru.
v Perhatikan dan gunakan saat yang
tepat untuk mengajar
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar sebenarnya memberikan berbagai alternatif pendekatan dalam
membelajarkan anak. Hal tersebut disebabkan alternatif dan pilihan sumber
belajarnya sangat banyak. Dengan memanfaatkan lingkungan kegiatan belajar akan
lebih berpusat pada anak.
v Tanyalah anak dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan terbuka.
Memberikan pertanyaan kepada anak-anak mendorong mereka
untuk menjelaskan mengenai berbagai hal yang mereka alami dan mereka lihat.
Pertanyaan yang bersifat terbuka akan memacu anak untuk mengungkap berbagai hal
yang diamatinya secara bebas sesuai dengan kemampuan berbahasanya.
v Gunakan kosa kata yang beragam untuk
menjelaskan hal-hal baru
Anak-anak terkadang mengalami kekurangan perbendaharaan kata
untuk menjelaskan apa yang mereka lihat. Keterbatasan kosa kata yang terjadi
pada anak harus dibantu oleh guru sehingga tahap demi tahap kemampuan berbahasa
dan perbendaharaan kosa katanya akan semakin meningkat.
v Cobalah berskap lebih ingin tahu
Guru-guru tidak selamanya mengetahui jawaban-jawaban atas peertanyaan
anak-anak. Guru yang mengetahui berbagai hal akan menumbuhkan keperecayaan anak
kepadanya. Anak merasa memiliki orang yang dapat dijadikannya tempat bertanya
mengenai hal-hal yang tidak dapat mereka pecahkan. Anak akan memiliki keyakinan
yang tinggi kepada guru yang mau membantunya dalam segala hal. Sebaliknya jika
guru tidak mengetahui banyak hal akan menimbulkan ketidakyakinan kepadanya
karena setiap mereka menanyakn sesuatu anak tidak mendapatkan jawaban yang
jelas dan memuaskan.
3.
JENIS
– JENIS LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Adapun
jeni- jenis lingkungan yang bisa dijadikan sumber belajar terbagi atas:
-
Lingkungan alam
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu
yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah,
batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu,
dan sebagainya.Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis
lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan
kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya. Dengan
mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami
gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu
diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam,
dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara
lingkungan alam.
-
Lingkungan sosial
Selain
lingkungan alam sebagaimana telah diuraikan di atas jenis lingkungan lain yang
kaya akan informasi bagi anak usia dini yaitu lingkungan sosial. Hal-hal yang
bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan pemanfaatan
lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
- mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
- mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah.
- Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah.
- Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan sekolah.
- Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah.
- Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.
Pemanfaatan lingkungan sosial
sebagai sumber belajar dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini sebaiknya
dimulai dari lingkungan yang terkecil atau paling dekat dengan anak.
-
Lingkungan budaya
Di samping lingkungan budaya dan lingkungan alam yang
sifatnya alami, ada juga yang disebut lingkungan budaya atau buatan yakni
lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan
tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anak dapat mempelajari
lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya,
fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenan
dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya. Agar
penggunaan lingkungan ini efektif perlu disesuaikan dengan rencana kegiatan
atau program yang ada. Dengan begitu, maka lingkungan ini dapat memperkaya dan
memperjelas bahan ajar yang dipelajari dan bisa dijadikan sebagai laboratorium
belajar anak.
SUMBER :
1. Sudjana.Dr.Nana.2005.Media
Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya).Bandung: Sinar Baru Algensindo.
2. Munadi, Yudhi.2008.Media
Pembelajaran.Jakarta:Gaung Persada Press.
3. http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-untuk-anak-usia-dini/
0 komentar:
Posting Komentar