1.
Bioteknologi
Bioteknologi dapat diartikan sebagai
pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu
untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi
bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam
biologi). Dalam bioteknologi, makhluk hidup digunakan untuk menghasilkan produk
atau jasa dengan alasan karena makhluk hidup:
·
Senantiasa berkembangbiak dan dapat dibiakkan
(terbaharukan)
·
Mudah diperoleh
·
Sifatnya dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan
·
Dapat menghasilkan berbagai macam produk yang
dibutuhkan.
Bioteknologi Konvensional Pemanfaatan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk atau jasa sudah banyak dilakukan sejak dulu. Di
Indonesia, orang telah lama mengenal proses pembuatan tape, tuak dan tempe
dengan menggunakan mikroorganisme Pemanfaatan Biotekhnologi dalam kehidupan
sehari-hari: Pada bidang pangan
Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan
memproduksi makanan dengan bantuan mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll).
Di bidang Kesehatan Bioteknologi juga dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal,
pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahan DNA
asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan
di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan
dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes
melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik
DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri. Beberapa penyakit menurun
atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang
pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah terapi gen.
Bidang
Lingkungan Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu global yang marak
dibicarakan saat ini. Tingginya tingkat pencemaran akan berdampak serius
terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Di bidang lingkungan, bioteknologi
diantaranya berperan dalam:
·
Menghasilkan energi berupa bahan bakar yang ramah
lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas metana).
·
Pengolahan berbagai macam limbah, misalnya limbah
industri, limbah plastik dan pencemaran air yang disebabkan oleh minyak melalui
bioremediasi.
Bidang
Pertanian Adanya perbaikan sifat
tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi
melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi,
tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan
sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding).
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan
tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan
pangan dunia. Dalam bidang pertanian
telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi
nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada
petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang.
Bidang
Peternakan Penerapan bioteknologi pada
peternakan contohnya adalah hewan transgenik dan hormon bovin somatotropin.
Hewan Transgenik adalah Hewan yang diberi perlakuan rekayasa genetika disebut
hewan transgenik. Pada hewan-hewan tersebut disisipkan gen-gen tertentu yang
dibutuhakan manusia. Sebagi contohnya adalah domba transgenik. DNA domba
tersebut telah disisipi dengan gen manusia yang disubut dengan faktor VII (
merupakan protein pembeku darah). Dengan adanya penyisipan tersebut domba
mneghasilkan susu yang mengandung faktor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong
penderita hemofilia. Rekayasa genitika pada hewan juga dapat membantu
melestarikan spsies langka. Sebagai contoh sel telur zebra yang sudah dibuahi
lalu ditanam pada kuda spesies lain.
Pengolahan Limbah Sampah atau limbah merupakan bahan pencemar lingkungan
yang mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus ada upaya penanggulangan
limbah. Penanggulangan sampah dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang.
Diantara semua cara itu, cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang. Salah
satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah
tumbuhan adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu
tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob). Denag cara ini sampah dapat diubah
menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut
dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan bakar
hasil proses ini adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi
pencemaran udara.
Dampak
terhadap kesehatan Produk-produk hasil
rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:
· Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi
dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
· Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti,
genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun
atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
· Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan
penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
· Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh
transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
· Meningkatkan transfer gen horizontal dan
rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
· DNA
rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter
sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi
dasar sel-sel kanker).
· Tanaman
rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan
residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.
Dampak terhadap lingkungan Saat ini, umat manusia
mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk "makhluk hidup
baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan
rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Dampak terhadap etika moral Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak
berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat.
Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan
reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik
tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi
teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia. Bioteknologi yang berkaitan
dengan reproduksi manusia sering membawa masalah baru, karena masyarakat belum
menerimanya.
Dampak ekonomi Terdapat suatu kecenderungan bahwa
bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut
terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik,
sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal
ini memaksa petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan
yang memiliki hak paten.
2.
Teknologi Informasi
Pengertian
teknologi secara umum yaitu proses yang meningkatkan nilai tambah produk yang
digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja, struktur
atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif. Dampak yang
ditimbulkan di bidang Pendidikan:
a)
Dampak Positif
Mengubah peran guru atau dosen (pengajar)
dan siswa atau mahasiswa (peserta didik) dalam pembelajaran. Perubahan peran
tersebut diantaranya yaPosisi seorang yang dulunya sebagai penyampai
pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan itusumber segala
jawaban, yang kemudian hanya sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,
kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar. Dari mengendalikan dan
mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi memberikan lebih banyak
alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.Sementara
itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu: Dari penerima informasi yang pasif menjadi
partisipan aktif dalam proses pembelajaran. Dari mengungkapkan kembali
pengetahuan menjadi menghasilkan berbagai pengetahuan. Dari pembelajaran
sebagai aktiivitas individual menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa
lain.
Mempercepat sebuah pekerjaan, Pelajar mampu mengakses informasi,
dimanapun, kapanpun, dan kepada atau siapapun.
b)
Dampak Negatif
Pelajar menjadi pecandu dari keberadaan
dunia maya secara berlebih.Hal ini bisa
terjadi ketika para pelajar tidak mempunyai sikap skeptis serta kritis terhadap
sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet). Saat mereka
tengah aksik berkutat dengan internet, sebenarnya secara tidak langsung mereka
telah masuk di dalam dunia yang over free. Maka sangatlah penting adanya kedua
sikap yang sangat vital tersebut sebagai benteng maupun filter dari segala
sumber informasi yang ada. Selain itu, sikap perhatian dari orang tua juga
sangat berperan penting di dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma
maupun agama sebagai landasan.
3. Teknologi kearifan lokal
Pengertian
Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama
dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai
gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang
bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti
oleh anggota masyarakatnya.
Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi (indigenous knowledge systems) yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari.
Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi (indigenous knowledge systems) yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari.
Dari
definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah
pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan
hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan
memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk
pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda,
nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.
Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal. Jenis- jenis Kearifan Lokal yaitu:
Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal. Jenis- jenis Kearifan Lokal yaitu:
· Tata kelola,berkaitan dengan kemasyarakatan yang
mengatur kelompok sosial (kades)
· Nilai-nilai
adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.
· Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai
dengan waktunya untuk melestarikan alam.
·
Pemilihan tempat dan ruang.
Fungsi
Kearifan Lokal
·
Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber
daya alam
·
Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia,
·
Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan
·
Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan
pantangan
·
Bermakna
sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.
·
Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur
pertanian.
· Bermakna
etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan penyucian roh leluhur.
·
Bermakna politik.
0 komentar:
Posting Komentar